i'm not afraid of being different, i'm afraid of being the same as everyone else

i'm not afraid of being different, i'm afraid of being the same as everyone else

Selasa, 19 Agustus 2014

Counting the days

Yess, sebentar lagi usia gw memasuki se-per-empat-abad...
Tiba-tiba nemu artikel dan ini memang benar menurut gw...
Gw share ya...

25 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Memasuki Usia 25 Tahun

1. Di Usia 25 Tahun Tidak Serta-Merta Mengubah kita menJadi Orang yang Dewasa

Beberapa tahun lalu kita berpikir akan benar-benar bertansformasi jadi orang dewasa di usia yang ke-25. Tapi ternyata kedewasaan tidak selalu berbanding lurus dengan umur. Di umur 25 kita masih akan tetap sama seperti diri kita  yang dulu. Bahkan terkadang bisa lebih kekanakan.Di usia yang ke-25 kita akan keheranan dan melihat apa yang sudah kita lakukan selama ini. Rasanya sulit untuk percaya bahwa kita yang masih sering berkelakuan seperti anak kecil ini sudah berumur 25 tahun.


2. Kedewasaan Itu Tentang Cara Memandang Hidup

Saat masih remaja, kita berpikir orang dewasa pasti punya pemikiran dan perilaku yang bijak. Mereka yang masih suka nongkrong dan ketawa ngakak bareng teman di usia 25-an tidak layak dijadikan panutan. 
kita pernah ingin jadi orang dewasa yang selalu tampak serius dan anggun.namun,Saat sudah memasuki usia 25, barulah kamu akan sadar:
Kedewasaan bukan hanya soal berapa lama kita hidup, bukan pula tentang fasihnya mulut kita mengeluarkan kata-kata bijak. Dewasa juga tidak selalu setara dengan perilaku yang serius dan anggun.kita bisa tetap jadi pribadi yang kacau, kocak dan suka berkumpul bersama teman. Karena kedewasaan sebenarnya adalah soal pola pikir.

Tidak ada yang salah dengan tetap menjadi orang yang suka baca komik, pakai baju warna-warni atau makan jajanan anak kecil. Dewasa atau tidak ditentukan oleh apa yang ada di otak. Bukan dinilai dari kegemaran atau pakaian yang 
kitakenakan.


3. Beberapa Orang Memang Bisa Settle Dalam Kehidupan Cinta Di Usia 25 Tahun
 
Pada usia 25 dianggap sebagai usia paling ideal untuk menikah bagi kebanyakan orang Indonesia. Kita akan melihat beberapa kawan dan sahabat yang selama ini tumbuh bersama memasuki babak baru kehidupan mereka. Bukan tidak mungkin kita juga bisa jadi salah satunya ketika memutuskan menikah di usia 25-an.Tidak bisa dipungkiri juga, di usia 25 memang jadi titik yang penting bagi kehidupan cinta banyak orang. Kebanyakan anak muda sudah mulai bekerja dan ingin membawa komitmen cinta yang dijalani kearah yang lebih serius. Jangan kaget jika kehidupan cinta kita juga jadi lebih jelas mau dibawa kemana diumur yang satu ini.


3. Tapi Jika Itu Tidak Terjadi Pada Kita, Dunia Belum Berakhir Kok!

Saat kehidupan cinta belum juga menunjukkan tanda-tanda menuju kearah yang lebih serius di usia 25, ternyata hidup tidak berakhir kok. Kita akan tetap baik-baik saja dengan atau tanpa pasangan. Di usia ini kita akan sadar kalau kualitas kita tidak ditentukan oleh siapa yang ada disisi. Hanya diri sendirilah yang bisa membuat hidup kita bermakna.Ternyata kita akan tetap baik-baik saja ketika undangan pernikahan mulai berdatangan. Melihat teman-teman menikah lebih dulu ternyata tidak membuat kita merasa kalah saing. Kita akan bisa menerima bahwa setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.Mereka barangkali memang ditakdirkan settle di kehidupan cinta lebih dulu. Bagi kita akan ada sisi kehidupan lain yang jalannya dilancarkan. Santai aja!


4. Kondangan Akan Jadi Agenda Rutin, Dan Lebih Baik Kita Bersiap Diri

Menghadiri acara pernikahan teman dan rekan kerja akan jadi agenda rutin yang menyapa disetiap akhir pekan. Dan sampai kita tua nanti, agenda yang satu ini tidak akan pernah hilang.Di usia belasan dan awal 20-an kita akan malas menghadiri acara resmi macam ini. Tapi di usia 25 kita akan sadar kalau tidak hadir berarti tidak menghormati orang yang mengundang. Dan itu artinya kita harus meluangkan waktu untuk sekedar setor muka di acar-acara pernikahan.Dan Ada baiknya kita
 mulai menyisihkan anggaran untuk membeli kado dan memberi sumbangan. Oh iya, jangan lupa juga siapkan pakaian formal yang cukup mumpuni untuk dibawa ke kondangan. Gak punya partner kondangan itu tidak sememalukan tampil tidak pantas di acara resmi yang dihadiri semua kolega kita, loh!


5. Tidak Semua Perkataan Dan Pendapat Orang Lain Layak Kamu Pertimbangkan

Di masa-masa sekolah dan kuliah citra diri seakan ditentukan oleh pendapat orang-orang di sekitar. kita ingin tumbuh jadi pribadi yang disukai semua orang. Kritik dan pendapat orang lain akan jadi hal yang benar-benar kita masukkan ke dalam hati.Di usia 25 tahun kita akan sadar bahwa ada kalanya harus mengabaikan suara diluar sana dan fokus pada hidup kita sendiri. Kita lah yang menjalani hidup, maka kita juga yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Kita tidak lagi membuang waktu untuk memikirkan semua perkataan orang.Hanya yang benar-benar relevan dan rasional saja yang layak jadi acuan. 

6. Tidak Semua Rencana Bisa Tercapai Di Umur 25, Dan Itu Normal
Barangkali kita sudah punya gambaran tentang hal-hal apa saja yang akan di capai di usia 25. Sudah menikah, punya pekerjaan yang gajinya besar, sudah punya rumah sendiri — di usia 25 ada beberapa orang yang beruntung bisa mewujudkannya, ada pula yang masih berjuang untuk mencapainya.

Jika kita belum mencapai target hidup di usia 25, jangan kecewa dulu. Tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencana. Tapi bukan berarti hal yang tercapai diluar target tidak akan membawa kebaikan bagi hidup. Terkadang hidup tidak bisa diatur seketat jadwal pelajaran. Kita hanya harus menjalaninya sebaik mungkin.

7. Orang Tua Juga Manusia Biasa yang Butuh Bantuan

Orang tua bukanlah malaikat yang bisa selalu menunjukkan contoh yang baik. Di usia 25 akan ada beberapa momen dimana kita bisa melihat mereka jatuh di titik terendah dalam hidup. Kali ini giliran kita yang mengulurkan tangan dan membantu mereka. Bukankah mereka yang selalu ada di titik terendah hidup kita selama ini?Di usia yang makin dewasa kita akan memahami bahwa orang tua juga butuh tempat berbagi. Kita tidak lagi bisa menggantungkan diri pada mereka, justru kita lah yang harus meluangkan waktu untuk banyak memberi.

8. Kamu Akan Sadar Kalau Orang Tuamu Tidak Akan Hidup Selamanya

Semasa remaja kita sering bertengkar dan tidak setuju dengan pendapat mereka. Tapi di usia yang ke 25 mata akan terbuka, merekalah yang benar-benar menyayangi. Dan dua orang yang mencintai dengan sepenuh hati ini tidak akan selamanya ada di dunia.Hubungan kita dan mereka akan mulai bergeser. Kita akan meluangkan waktu untuk menelepon dan mengunjungi mereka. Kesehatan dan kebahagiaan orang tua juga jadi prioritas perhatian. Kita akan sadar bahwa mereka adalah bagian penting dalam hidup yang harus dijaga selagi masih ada.

9. Jangan Pernah Membandingkan Kebahagiaan Dengan Kebahagiaan Orang Lain

Barangkali kita akan merasa iri ketika teman mendapat beasiswa ke luar negeri. Atau ketika ada kawan yang menikah dan mendapatkan pekerjaan idamannya. Iri itu wajar, tapi jangan pernah membandingkan kebahagiaan dengan mereka.Menilai kesuksesan berdasarkan pencapaian dan standar orang lain hanya akan membuat lelah dan jadi makhluk yang tidak bersyukur. Kita dan teman punya jalan hidup yang berbeda. Kebahagiaan dan pencapaian tidak layak ditandingkan. Lagipula ini hidup kan, bukan pertandingan sabung ayam?

10. Kesuksesan Bukan Hanya Soal Uang

Akan ada masa kita sangat getol bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Tapi jangan lupa, kelak akan menyadari kalau kesuksesan itu bukan hanya soal uang. Jangan sampai menyesal karena hanya mengejar materi semasa muda hingga kehilangan sisi hidup lainnya.Sejak usia 25-an kita perlu tahu kalau sukses bukan hanya soal berapa banyak uang yang di hasilkan. Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, bisa memberikan sesuatu ke masyarakat dan jadi pribadi yang bermanfaat akan membuat jauh lebih merasa tercukupi.Punya uang memang penting. Tapi hidup tidak layak dihabiskan hanya demi kegiatan mengumpulkan materi.


11. Tapi, Tidak Bisa Mengatur Uang Akan Jadi Masalah

Kesuksesan memang bukan hanya soal uang. Tapi jika tidak bisa mengatur uang juga bisa membuat kita hancur. Di usia yang sudah 25 tahun saatnya kita mulai memperhatikan pemasukan dan pengeluaran. Atur gaji sedemikian rupa agar tetap memiliki uang simpanan untuk kebutuhan mendadak.Mulai mengambil asuransi untuk proteksi diri juga penting, biar tidak kehabisan uang untuk urusan kecelakaan dan kesehatan.

12. Sebaik-Baik Pekerjaan Adalah Pekerjaan yang Bisa di Lakukan Dengan Hati

Di usia 25 kita akan menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Di titik ini pula kita akan sadar bahwa ada beberapa pekerjaan yang memang jadi panggilan hidup. Dan lebih baik kita mengejar pekerjaan itu sebelum kehabisan waktu.Kita akan tahu bahwa bekerja itu bukan hanya soal gaji, tapi juga tentang hati. Hidup terlalu singkat untuk bertahan pada pekerjaan yang memberi banyak uang tapi membuat hidup kering pengalaman.

13. Tidak Semua Masalah Layak Di Bagi kan  Ke Orang Lain

Saat masih umur belasan dan awal dua puluhan rasanya mudah untuk membagi masalah ke orang lain. Baik lewat curhat langsung maupun via sosial media. Seakan dengan membagi masalah, beban bisa lebih ringan.Di umur yang makin dewasa kita akan sadar bahwa tidak semua masalah layak dibagikan ke orang lain. Kita perlu makin selektif memilih hal apa yang bisa di ceritakan ke orang lain dan hal apa yang bisa di selesaikan sendiri. Lagipula semua orang sudah punya masalah mereka sendiri kan? Tidak sepantasnya menambah beban mereka lagi dengan masalah kita.

14. Tidak Bisa Mempertahankan Semua Teman Selamanya

Seiring usia yang makin bertambah kita akan menyadari bahwa lingkaran pertemanan ternyata semakin kecil.KIta akan kehilangan kontak dengan beberapa teman, tidak lagi mengetahui perkembangan kehidupan mereka lalu berhenti berkomunikasi sama sekali.Walau pastinya tidak menyenangkan saat harus kehilangan teman, tapi proses ini adalah siklus normal yang pasti dilewati. Hidup akan mempertemukan dengan orang-orang baru yang lebih sejalan. Pergi dan datangnya teman adalah hal yang biasa. Namun Mereka yang tetap bertahan setelah sekian lama adalah teman sejati yang memang layak kita jaga.

15. Proses Mencari Dan Mengembangkan Diri Tidak Akan Pernah Selesai

Dulu mengira sudah akan selesai dengan diri kita sendiri di usia 25. Pokoknya sudah merasa jadi manusia dewasa, deh. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Justru di usia 25 akan makin merasa tertantang untuk menemukan hal yang kita suka dan mengembangkan diri. Tidak jarang kita akan ikut kelas tambahan dan makin menggiati hobi di usia ini.Di usia yang sudah 25 tahun kita akan sadar bahwa proses mencari dan mengembangkan diri adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya. Sampai kapanpun masih akan terus haus ingin mengembangkan diri. Keinginan ini justru harus terus di jaga, agar kita bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.

16. Tidak Sepantasnya Membuat Komitmen Besar Dalam Hidup Hanya Untuk Menyenangkan Orang Lain

Di usia 25 kita akan dihadapkan pada berbagai tuntutan sosial. Gak percaya nih ya beberapa contohnya:

  •     Kapan menikah?
  •     Kapan punya anak
  •     Kapan lanjut S2
  •     Kok belum dapat kerjaan mapan?
  •     Kapan pakai jilbab
  •     Ayo dong, mulai berinvestasi!

Terkadang telinga sampai jengah mendengar banyaknya masukan yang datang. Akhirnya kita melakukannya hanya untuk membuat orang-orang disekitar diam.

Hidup terlalu berharga untuk disia-siakan demi standar hidup yang diyakini orang lain. Kita tidak perlu mengambil berbagai komitmen besar yang secara pribadi kita rasa belum perlu untuk dilakukan. Hidup dan kebahagiaan ada di tangan kita sendiri. Jangan biarkan orang lain menetapkan standar nya.

17. Butuh Lebih Dari Sekedar Cinta Untuk Membuat Hubungan Berhasil

Di usia ini kita akan sadar bahwa cinta saja tidak cukup untuk membuat sebuah hubungan berhasil. Ada faktor-faktor lain yang lebih krusial dari perasaan. Hal-hal teknis seperti pekerjaan, jarak penghasilan hingga gaya hidup ternyata menentukan bertahan atau tidaknya sebuah hubungan cinta.Kita tidak lagi jadi orang yang bertahan pada hubungan yang sudah jelas tidak bisa dibawa kemanapun hanya karena sudah terlalu cinta. Di usia 25 kita akan lebih rasional, dengan gagah berani melepaskan dia yang tidak bisa diajak membangun masa depan bersama.

18. Hal Terberat Dalam Hidup Adalah Tidak Melupakan, Tapi Melepaskan Dengan Ikhlas

Perpisahan yang di hadapi di usia 25 akan berbeda dengan yang sudah-sudah. Kali ini perpisahan akan menyisakan bekas yang lebih dalam. Kita memang akan lebih mudah memutuskan berpisah saat hubungan yang dijalani sudah tidak lagi rasional, tapi bukan berarti kita juga bisa dengan mudah melupakan dan melepaskan mereka.

Di usia 25 kita perlu belajar bahwa hal terberat dalam hidup adalah melepaskan dengan ikhlas. Kita tidak akan pernah lupa pada mantan pasangan. Dia yang sudah memberi warna dan punya andil dalam membentuk diri kita. Satu-satunya jalan agar bisa melanjutkan hidup adalah melepaskannya dengan ikhlas. Dan ini sungguh tidak mudah.

19. Terus-Terusan Mengikuti Hati Tidak Akan Membawa kita Kemanapun

Bukan berarti kita tidak boleh mempercayai insting, tapi mulai harus menggunakan otak dan rasio untuk memutuskan segala sesuatu. Kita bukan lagi remaja yang bisa berlindung di ketiak orang tua setiap ada masalah. Sekarang kita punya kewajiban dan tanggung jawab pada hidup sendiri.

Kita perlu bisa menarik garis tegas antara suara hati dan emosi. Mengikuti kata hati memang akan membawa banyak kebaikan bagi hidup. Tapi saat suara yang di ikuti adalah emosi, maka penyesalanlah yang akan menunggu di ujung perjalanan.

20. Hidup Terlalu Singkat Jika Tidak di Manfaatkan Untuk Melihat Dunia

Sebentar lagi kita tidak akan lagi punya kebebasan khas anak muda usia 20-an. Karna Akan ada kewajiban dan manusia lain yang menggantungkan hidup mereka pada kita. Inilah saatnya memuaskan hasrat untuk melihat dunia, merasakan pengalaman  yang hanya bisa di jajal langsung tanpa perantara.

Sisihkan uang dan waktu. Angkat ransel, dan ber petualanglah. Dari perjalanan kita akan belajar bahwa ada hal-hal lain diluar rutinitas yang selama ini di jalani yang mampu membuat kembali merasa tertantang. Dengan melihat dunia kita akan jadi pribadi yang terus haus untuk berkembang.

21. Terkadang KIta Perlu Jadi Orang yang Spontan Dan Mementingkan Diri Sendiri

Sesekali belanja barang mahal setelah menyelesaikan proyek yang menyita waktu dan pikiran itu sah-sah saja. Secara spontan beli tiket ke Medan dan jalan-jalan seharian juga boleh kalau memang kesepian di akhir pekan. Tetap isi hidup dengan spontanitas yang membuat hari-hari lebih berwarna. Jangan cuma terpaku pada jadwal dan to-do lists.Kita juga perlu jadi egois dan membahagiakan diri sendiri. Jadi dewasa bukan berarti lupa caranya bersenang-senang kan?

22. Jaga Siklus Hidup Dan Kesehatan

Ucapkan selamat tinggal pada kemampuan begadang 2 hari 2 malam yang sempat di miliki semasa kuliah. Kini badan tidak lagi sehandal dulu. Kita butuh waktu istirahat yang memadai agar bisa segar keesokan harinya. Tidak ada lagi malam-malam tanpa tidur karena lembur tugas atau sekedar nonton bola.

Di usia yang sudah 25 kita harus mulai memperhatikan kesehatan dan siklus hidup. Perbanyak makan-makanan sehat. Berolahragalah secara rutin. 20 tahun kedepan kita akan bersyukr sudah menjaga tubuh dengan baik sejak masih berumur 25 tahun.

23. Perlu Belajar Untuk Jadi Orang yang Lebih Tenang Dalam Menghadapi Masalah

Masalah hidup tidak akan pernah berkurang. Ia akan tetap rutin menyambangi saban hari. Bahkan kini kadar stres akan bertambah. Jalanan macet, kerjaan banyak, duit kurang. Duh, pusing!

Tapi mengikuti emosi dan marah-marah juga tidak akan menyelesaikan masalah. Kita perlu jadi orang yang bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin. Rasionalitas dan pengendalian emosi yang baik adalah kunci hidup tenang dalam segala situasi.

24. Sesuatu Tidak Akan Pernah Berubah Kalau kita Tidak Mengubahnya
 
sebel banget sama bos yang cerewet? Atau kesel sama tetangga kos yang selalu ribut dari pagi sampai pagi lagi? Semua hal-hal menyebalkan itu tidak akan pernah berubah jadi lebih baik kalau kita tidak mengambil aksi untuk mengubah keadaan.Mengeluh tidak pernah jadi solusi. Kini kita harus sadar kalau semua perubahan harus dimulai. Dan tangan kita lah yang punya kuasa untuk mengawalinya. Kalau nggak suka dan jengah sama sesuatu, lakukan sesuatu untuk mengubahnya!


25. Menjadi Manusia Berumur 25 Tahun Ternyata Tidak Semenakutkan yang di Kira

Suatu hari, ketika jam dinding menunjukkan tepat jam 12 malam dan hari berganti ke tanggal kelahiran.Kita akan menyadari bahwa kita sudah 25 tahun dan tetap merasa sama. Kita tidak berubah jadi manusia dewasa yang membosankan.Begitu juga dengan Selera humor dan hobi yang tetap bertahan.

Kini kita hanya jadi manusia yang lebih bijak mempertimbangkan semua aspek dalam kehidupan. Memasuki umur 25 tahun ternyata tidak semenakutkan apa yang di bayangkan. Toh hidup akan terus berjalan dan kita hanya harus memberikan semua kemampuan terbaik agar bisa mencapai keberhasilan.

By hipwee.com 

Story About Me..

tiwi lahir di jakarta 15 sept 89 dari bunda yang sangat di banggakan shingga tiwi bisa mnjadi ank yang baik, ramah, sellu trsnyum walau hatinya trskiti itu smw di ajarkan oleh bundanya...
juga tiwi mnyanyangi stiap org kcuali yang mmbuatnya tiwi marah atau mnjdi benci krna ulah yng org itu perbuat tiwi bsa duakalilipat mmbalasnya walau bundanya tidak prnh mngajarinya..
tp yng di ajari oleh bundanya menyanyangi smw org walau mrka jahat oleh diriqta n' hewan sprti kucing mknya tiwi suka beud sama kucing hwhwhwhwhhw..
meow...meow..

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
misterious like a moon!!